Notasi4 Lagu "What a Friend We Have In Jesus" Lirik lagu ini adalah tentang Ibu Pertiwi sebagai personifikasi nasional dalam menggambarkan dan menceritakan persoalan yang ada pada bangsa Indonesia. Lagu ini biasanya dinyanyikan oleh
What a Friend we have in Jesus, all our sins and griefs to bare! What a privilege to carry everything to God in prayer! And I'll cherish the old rugged cross Til' my trophies at last I lay down; I will cling to the old rugged cross, And exchange it some day for a crown. Then sings my soul, my Savior God, to Thee, How great Thou Art, how great Thou art! Then sings my soul, my Savior God, to Thee, How great Thou art, how great Thou Art!liriklagu aaron neville - what a friend we have in jesus : what a friend we have in jesus what a friend we have in jesus all our sins and griefs to bear what a privilege to carry everything to god in prayer oh, what peace we often forfeit oh, what needless pain we bear all because we do not carry everything to god in prayer have X TIPS PENCARIAN LIRIK FAVORIT ANDA ANDA MENGETAHUI JUDUL DAN NAMA PENYANYI Ketikkan nama penyanyi dan judul lagu, berikan tanda kutip di judul lagu, misal Yovie "Menjaga Hati"; bila tidak berhasil, coba untuk mengilangkan tanda kutip, misal Yovie Menjaga Hati; atau dapat juga dengan mengeklik menu A B C D.., lalu cari berdasarkan nama artis. Yovie dimulai dengan Y, klik Y. Lihat daftar lagu, dan dapatkan yang Anda cari. ANDA TAK MENGETAHUI JUDUL LAGU, TAPI MENGETAHUI NAMA PENYANYI Ketik nama penyanyi, misal YOVIE, akan muncul banyak halaman, telusuri dan pilih dari halaman-halaman tersebut; atau klik menu A B C D E ... berdasarkan nama artis Y, cari Yovie, dan cari lirik yang Anda cari. ANDA TAK MENGETAHUI JUDUL LAGU, TAPI MENGETAHUI SYAIR Ketikkan penggalan syair yang Anda ketahui, misal Tanpamu tiada berarti Tak mampu lagi berdiri Cahaya kasihmu menuntunku Kembali dalam dekapan tanganmu Masukkan kata-kata penting. Misal tiada berarti berdiri cahaya dekapan. Hindari kata-kata yang berkemungkinan memiliki ada dua versi atau lebih. Misal tanpamu dapat ditulis tanpa mu. TETAP TIDAK DAPAT MENEMUKAN LIRIK YANG ANDA CARI Pilih menu A B C D E ... berdasarkan nama artis atau judul lagu. Bila masih tidak dapat menemukan lirik yang Anda cari, mungkin kami bisa membantu Anda. Silakan menghubungi kami. What a friend we have in Jesus all our sins and grieves to bearAnd what a privilege to carry everything to God in prayerCan we find a friend so faithful who will all our burden shareWe should never be discouraged take it to the Lord in prayerWhat a friend we have in Jesus...What a friend we have in Jesus
Menurutsitus Yesus Sobat yang Sejati (What a Friend We Have in Jesus), lagu "What A Friend We Have In Jesus" itu dibuat oleh seorang pendeta baptis asal Irlandia pada tahun 1855 yang bernama Joseph Medlicott Scriven. Dalam masa mudanya, ia diperhadapkan dengan peristiwa yang menyedihkan hatinya atas apa yang terjad
What a friend we have in Jesus All our sins and griefs to bear And what a privilege to carry Everything to God in prayerOh, what peace we often forfeit Oh, what needless pain we bear All because we do not carry Everything to God in prayerHave we trials and temptations? Is there trouble anywhere? We should never be discouraged Take it to the Lord in prayerCan we find a friend so faithful Who will all our sorrows share? Jesus knows our every weakness Take it to the Lord in prayer
Dalammasa-masa ini ia menuliskan lirik "What a Friend We Have in Jesus" untuk menghibur hati ibunya yang sedih. Lirik itu ia kirimkan kepada ibunya dan satu liriknya ia simpan. Joseph Scriven meninggal pada 10 Agustus 1886 . Tapi lagu ini tidak hanya menghibur ibunya, tetapi turut menyemangati orang-orang lemah dan miskin.Maribernyanyi lagu "what a friend we have in Jesus" bersama Markus.Markus Putra Kalimantan.Nonton juga cover lagu "Karunia" (Viktor Hutabarat) oleh Crysan M
Salahsatu lagu nasional yang memiliki irama melankolis terhadap rasa nasionalis ialah lagu "Kulihat Ibu Pertiwi". Lagu "Kulihat Ibu Pertiwi" merupakan lagu yang memiliki narasi seorang Ibu Bumi 1 Nooryan bahari.Kritik Seni. Celeban timur, pustaka pelajar, 2008. hal 55 2 Djohan, Psikologi Musik. Yogyakarta, best publisher, 2009.
KJUsl.